🗓️ Jum’at, 10 Januari 2025
Setelah sukses dengan produk inovatif "Maronggi Snack" berbahan dasar daun kelor, kini mahasiswa KKN STAMIDIYA Kelompok 4 kembali menghadirkan inovasi baru: "Moringa Mask"—masker alami dari daun kelor. Nama Moringa Mask diambil untuk memberikan sentuhan khas lokal yang sudah terbukti sukses lewat produk sebelumnya, Maronggi Snack. Inovasi ini merupakan bagian dari program kreatif untuk memanfaatkan potensi lokal Desa Pangeran Gedungan menjadi produk bernilai jual dan bermanfaat bagi kesehatan.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Bumdes, UMKM Desa Pangeran Gedungan, serta ibu-ibu desa yang antusias terlibat dalam setiap prosesnya. Dukungan ini semakin memperkuat semangat kolaborasi antara mahasiswa KKN dan masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal.Selain pembuatan masker dari daun kelor, kegiatan ini juga melibatkan peserta KKN dalam pengemasan produk sarang emas yang sudah dibuat pada hari sebelumnya. Proses pengemasan sarang emas ini menjadi langkah lanjutan dalam mendukung produk lokal Desa Pangeran Gedungan agar lebih siap untuk dipasarkan.
Proses Pembuatan " Moringa Maks " Masker Daun Kelor
Bahan utama masker ini adalah daun kelor segar yang dipetik langsung dari kebun warga Desa Pangeran Gedungan. Pemilihan bahan ini sudah direncanakan sejak awal oleh Ketua kelompok KKN 4 agar memanfaatkan sumber daya yang mudah dijangkau di desa, sehingga memberikan dampak timbal balik bagi masyarakat.
Tahapan proses pembuatan masker meliputi:
1️⃣ Pencucian dan Pengeringan
Daun kelor segar dicuci bersih untuk memastikan kebersihan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.
Setelah kering, daun kelor diblender hingga menjadi bubuk halus.3️⃣ Pencampuran Bahan Alami
Bubuk daun kelor dicampur dengan bahan-bahan alami seperti madu dan air mawar untuk memberikan manfaat tambahan.
Masker yang telah siap dikemas dengan desain menarik, lengkap dengan logo KKN STAMIDIYA, nama Desa Pangeran Gedungan, dan informasi manfaat produk.
Proses Pengemasan Produk Sarang EmasSelain fokus pada pembuatan masker, peserta KKN juga melanjutkan pengemasan produk sarang emas yang sudah dibuat pada hari sebelumnya. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu desa yang dengan antusias turut serta dalam pengemasan, memastikan setiap produk dikemas dengan rapi dan siap untuk dipasarkan.
Antusiasme dari Bumdes, UMKM, dan Ibu-Ibu Desa
Selain didukung oleh Bumdes dan UMKM, ibu-ibu Desa Pangeran Gedungan juga menunjukkan antusiasme luar biasa. Mereka terlibat langsung dalam setiap tahap, mulai dari persiapan bahan hingga pengemasan produk.
Ketua Bumdes menyampaikan,"Kami sangat bangga dengan inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. Produk masker ini membuktikan bahwa potensi lokal seperti daun kelor bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Dengan dukungan dari seluruh masyarakat, kami optimis produk ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi desa."
Ketua Kelompok KKN, Muhammad Fauzi, menambahkan,
"Inovasi ini adalah bukti bahwa sumber daya lokal desa memiliki banyak manfaat. Setelah Maronggi Snack, masker ini menjadi langkah lanjutan kami dalam mendukung ekonomi kreatif desa."
Kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa KKN, Bumdes, UMKM, dan masyarakat dapat melahirkan inovasi yang bermanfaat. Harapannya, produk masker ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus menggali dan mengembangkan potensi lokal.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan apresiasi atas dukungan semua pihak.Dengan tambahan pengemasan sarang emas dan rincian kegiatan, postingan ini kini lebih lengkap dan mencerminkan seluruh rangkaian acara yang dilakukan oleh KKN STAMIDIYA Kelompok 4.
📝 IMsyaf
📸 Abdurrahman
TikTok: KKN Desa Pangeran Gedungan
0 Komentar