SARANG EMAS, INOVASI KULINER KKN STAMIDIYA | KKN PAR STAMIDIYA KELOMPOK 4

[🌟 Proses Pembuatan Produk Sarang Emas oleh KKN STAMIDIYA Kelompok 4]

Setelah melaksanakan kegiatan penghijauan dengan penanaman ubi, terong, dan cabai, KKN STAMIDIYA Kelompok 4 yang diketuai oleh Muhammad Fauzi langsung bergegas menuju kegiatan berikutnya, yaitu pembuatan produk sarang emas, sebuah inovasi kuliner berbasis ubi yang dikembangkan dengan kreativitas tinggi. Pada pagi hari ini, Senin, 6 Januari 2025, program ini dipandu oleh Mukhlis, penanggung jawab produk sarang emas, yang memandu para peserta KKN serta ibu-ibu setempat dalam proses pembuatan produk unik ini.

Sarang emas, yang terinspirasi oleh bentuk sarang burung, terbuat dari darah ubi yang diolah menjadi produk dengan warna keemasan yang menarik. Proses pembuatan dimulai dengan pemilihan ubi yang berkualitas, kemudian diiris dengan ukuran yang tepat agar menyerupai bentuk sarang burung. Setelah itu, irisan ubi digoreng hingga warnanya berubah menjadi keemas-emasan, menjadikannya produk yang dinamakan "sarang emas."

Ucapan Ketua Kelompok KKN, Muhammad Fauzi

Dalam pembahasan penetapan produk unggulan yang akan dikembangkan oleh KKN, Muhammad Fauzi selaku Ketua Kelompok 4 menyampaikan dalam rapat satu minggu sebelumnya, "Kami memilih produk yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan menggunakan bahan yang tersedia di desa ini. Tujuan kami adalah agar hasil dari produk ini dapat langsung kembali kepada masyarakat, memberikan manfaat yang nyata, dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Dengan demikian, ada timbal balik yang baik untuk seluruh warga."

Pada akhirnya, Mukhlis, sebagai penanggung jawab produk sarang emas, berinisiatif untuk memilih ubi sebagai bahan utama pembuatan produk ini. Ubi, yang mudah ditemukan di sekitar desa, diolah menjadi sarang emas yang tidak hanya unik tetapi juga memiliki nilai gizi tinggi dan potensi pasar yang menjanjikan.

Antusiasme Ibu-Ibu Guru Paud dan Masyarakat Setempat 

Proses pembuatan sarang emas kali ini tidak hanya melibatkan peserta KKN, tetapi juga ibu-ibu setempat yang sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Selain ibu-ibu, guru-guru PAUD dan ibu Sekretaris Desa Pangeran Gadungan juga turut hadir, menunjukkan dukungan dan semangat yang luar biasa terhadap program ini. Mereka belajar langsung dari Mukhlis tentang cara mengepas irisan ubi dengan baik agar menghasilkan bentuk sarang emas yang sempurna.
Antusiasme yang ditunjukkan oleh ibu-ibu dan para peserta lainnya sangat terlihat, bahkan mereka tidak sabar untuk mencicipi produk yang baru saja dibuat, meskipun belum sempat dikemas. Hal ini menggambarkan betapa besar minat masyarakat terhadap pelatihan dan pengembangan produk lokal yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Perlu diketahui bahwa pembuatan sarang emas ini hanya mencakup proses pembuatan dan pengolahan produk pada tahap awal. Untuk pengemasan produk yang lebih rapi dan siap dipasarkan, akan dilakukan pada hari penutupan KKN. Pengemasan ini bertujuan untuk memberikan sentuhan akhir agar produk sarang emas siap untuk dibagikan kepada masyarakat dan dipromosikan lebih luas. Nantikan hasil pengemasan produk yang akan dihasilkan pada penutupan KKN!

Tujuan Pembuatan Produk Sarang Emas:

1. Mengolah hasil pertanian lokal, khususnya ubi, menjadi produk olahan yang bernilai tinggi.

2. Meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam pembuatan produk makanan yang inovatif dan menarik.

3. Mendukung perekonomian lokal dengan menciptakan peluang usaha baru dari produk olahan ubi.

4. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya inovasi dalam mengolah hasil pertanian untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dengan semangat yang tinggi, peserta KKN bersama ibu-ibu setempat berharap agar produk sarang emas dapat menjadi produk unggulan yang tidak hanya dikenal di Desa Pangeran Gedungan, tetapi juga bisa berkembang ke pasar yang lebih luas.

📝 IMsyaf 

📸 Abdurrahman 

TikTok: KKN Desa Pangeran Gedungan

Posting Komentar

0 Komentar